Bandung, lampu Merah, dan Kaca Spion
Salah satu hal yang membuat kesal ketika pergi yaitu bertemu dengan lampu merah. Apalagi ketika lampu hijau berganti merah padahal dua detik lagi akan melewatinya, akhirnya terpaksa harus menunggu lama, belum lagi ketika matahari sedang terik-teriknya, ditambah baunya polusi kendaraan dari berbagai sudut yang membuat kepala semakin penat. Namun siapa sangka, di balik lampu merah yang dibenci banyak orang, dia bisa menertibkan lalu lintas, mengizinkan arah mana yang akan melaju dan arah mana yang akan sabar menunggu. Dulunya, aku merupakan salah satu orang yang kesal jika terus-terusan mendapatkan banyak lampu merah di jalanan, aku kesal karena harus menunggu lama dan tentunya membuat kepala penat. Namun kemarin, lampu merah memberi ku kesan istimewa, lampu merah mengizinkan mata ku dan dia bisa bertemu dan bertatapan lewat kaca spion motor miliknya. Hal sederhana yang tampak biasa, namun membuat terbayang-bayang hingga sekarang, dan mungkin tidak akan bisa lupa. Ditambah lagi tangan